Timor Leste Sekarang
Setelah mengalami keterpurukan ekonomi pada tahun 1999, ketika militer Indonesia dan milisi – milisi bersenjata pro-integrasinya melakukan
pembunuhan dan pembakaran massal di Timor Leste, meninngalkan Timor Leste kembali ke EKONOMI ZERO dan serta membuat Timor Leste menjadi kota mati dan hangus terbakar seperti abu. Rumah rakyat, binatang peliharaan rakyat, bangunan yang mereka klaim telah mereka bangun, sekolah – sekolah dan fasilitas umum dibakar oleh TNI dan milisi – milisi bersenjata bentukan TNI. Mereka memaksa rakyat untuk mengungsi ke Timor Barat agar seolah – olah mengatakan kepada dunia Internasional
bahwa telah terjadi perang saudara lagi, padahal TNI dan Milisi2 pro integrasinya yang menjarah harta rakyat kecil dan membawanya ke Timor Barat, bukan saja itu para milisi – milisi tersebut dan tuan – tuanya juga
ikut serta mencuri dan membawa kendaraan – kendaraan PBB ke Timor Barat.
Timor Leste ditinggalkan dalam keadaan gelap gulita, rumah semua
rakyat dibakar dan dihanguskan hingga rata dengan tanah. Fasilitas umum
dan perkantoran ynag Indonesia bangun selama 24 tahun dihancurkan semua
termasuk yang bukan mereka bangun.
Meninggalkan Timor Leste seperti kota hantu. Tapi sampai hari ini banyak kalangan di Indonesia yang mengatakan mereka telah membangun Timor Leste tapi KENYATAAN-nya tidak demikian, mereka kebanyakan seperti kompor meledak dan berlomba – lomba mengatakan telah membangun Timor – Timur padahal mereka hancurkan semu ayang telah mereka bangun selama 24 tahun, dan meninggalkan Timor – Timur pada tahun 1999 dalam keadaan RUSAK SANGAT PARAH.
Banyak rakyat Indonesia yang tidak tahu akan hal ini, karena mereka juga dibohongi, ditutup – tutupi dan iku – ikutan tidak syka kepada Timor Leste, tapi mereka hanya tidak tahu dan kurang informasi, jikalau mereka tahu yang sebenarnya saya YAKIN mereka
pasti mendukung Timor Leste, tapi biarkan saja waktu yang akan bercerita dan biarkan saja kebenaran – kebenaran pasti suatu sast akan muncul ke permukaan dan semua orang akan tahu.
Memasuki tahun 2000, rakyat Timor Leste mulai bangkit dan menata kembali hidup mereka, PERLAHAN – LAHAN TAPI PASTI mulai membenahi diri. Pembangkit listrik dipasang lagi oleh PBB dan fasilitas umum disediakanlagi, dimana sampai detik ini Pendidikan dan Kesehatan digratiskan untuk semua rakyat Timor Leste. Ekonomi Timor Leste yang pada tahun 1999 ZERO kini mulai tumbuh lagi.
God Bless Timor Leste.
Setelah mengalami keterpurukan ekonomi pada tahun 1999, ketika militer Indonesia dan milisi – milisi bersenjata pro-integrasinya melakukan
pembunuhan dan pembakaran massal di Timor Leste, meninngalkan Timor Leste kembali ke EKONOMI ZERO dan serta membuat Timor Leste menjadi kota mati dan hangus terbakar seperti abu. Rumah rakyat, binatang peliharaan rakyat, bangunan yang mereka klaim telah mereka bangun, sekolah – sekolah dan fasilitas umum dibakar oleh TNI dan milisi – milisi bersenjata bentukan TNI. Mereka memaksa rakyat untuk mengungsi ke Timor Barat agar seolah – olah mengatakan kepada dunia Internasional
bahwa telah terjadi perang saudara lagi, padahal TNI dan Milisi2 pro integrasinya yang menjarah harta rakyat kecil dan membawanya ke Timor Barat, bukan saja itu para milisi – milisi tersebut dan tuan – tuanya juga
ikut serta mencuri dan membawa kendaraan – kendaraan PBB ke Timor Barat.
Meninggalkan Timor Leste seperti kota hantu. Tapi sampai hari ini banyak kalangan di Indonesia yang mengatakan mereka telah membangun Timor Leste tapi KENYATAAN-nya tidak demikian, mereka kebanyakan seperti kompor meledak dan berlomba – lomba mengatakan telah membangun Timor – Timur padahal mereka hancurkan semu ayang telah mereka bangun selama 24 tahun, dan meninggalkan Timor – Timur pada tahun 1999 dalam keadaan RUSAK SANGAT PARAH.
Banyak rakyat Indonesia yang tidak tahu akan hal ini, karena mereka juga dibohongi, ditutup – tutupi dan iku – ikutan tidak syka kepada Timor Leste, tapi mereka hanya tidak tahu dan kurang informasi, jikalau mereka tahu yang sebenarnya saya YAKIN mereka
pasti mendukung Timor Leste, tapi biarkan saja waktu yang akan bercerita dan biarkan saja kebenaran – kebenaran pasti suatu sast akan muncul ke permukaan dan semua orang akan tahu.
Memasuki tahun 2000, rakyat Timor Leste mulai bangkit dan menata kembali hidup mereka, PERLAHAN – LAHAN TAPI PASTI mulai membenahi diri. Pembangkit listrik dipasang lagi oleh PBB dan fasilitas umum disediakanlagi, dimana sampai detik ini Pendidikan dan Kesehatan digratiskan untuk semua rakyat Timor Leste. Ekonomi Timor Leste yang pada tahun 1999 ZERO kini mulai tumbuh lagi.
God Bless Timor Leste.
Comments : 4 Comments »
Tags: Timor Leste Sekarang
Categories : Timor Leste Sekarang
MARI MELIHAT SISI POSITIFNYA!!!!
11 03 2010
Berbicara mengenai sejarah Timor Leste dan Indonesia maka tidak
akan terlepas dari EMOSI dan SAKIT HATI, mengingat masa – masa
kelam tersebut semakin membesarkan SAKIT HATI tersebut.
Tetapi kalau berbicara mengenai Masakan dan lagu – lagu dari Indonesia, wah saya tidak dapat menyangkal kehebatanya.
Saya sangat mengagumi penyanyi senior Indonesia “Iwan Fals”, lagu – lagu beliau sangat menyenangkan di telingga saya. Disamping
itu, group band seperti Peter-Pan, Gigi, Slank, Jamrud, Boomerang dan Dewa juga menjadi favorit saya.
Masakan Padang adalah favorit saya, daging rendangnya yang sangat gurih, ditambah lagi minuman es-cendolnya..wah..bersahabat banget.
Setiap hari minggu, rumah makan Padang selalu menjadi tempat tujuan saya di Dili, Timor Leste tersebut.
Jujur saja, masyarakat WN Indonesia yang bermukim di Timor Leste khusunya di Dili (sekitar 5000an), sangatlah bersahabat. Dibanding masyarakat dari negara lain, masyarakat Timor Leste sangat dekat dengan orang – orang Indonesia yang
bermukim di Timor Leste. Mereka terlihat seperti tidak asing bagi satu sama lain. Anda dapat menemukanya bila anda berkunjung ke Timor Leste. Karena rakyat Indonesia dan rakyat Timor Leste pernah hidup dibawah satu atap
yaitu Indonesia.
Untuk kedepanya, semoga rakyat Timor Leste dan rakyat Indonesia dapat hidup berdampingan sebagai negara tetangga
yang paling dekat secara damai, saling menghormati dan saling MEMAAFKAN.
Deus Abencoei Timor Leste
kelam tersebut semakin membesarkan SAKIT HATI tersebut.
Tetapi kalau berbicara mengenai Masakan dan lagu – lagu dari Indonesia, wah saya tidak dapat menyangkal kehebatanya.
Saya sangat mengagumi penyanyi senior Indonesia “Iwan Fals”, lagu – lagu beliau sangat menyenangkan di telingga saya. Disamping
itu, group band seperti Peter-Pan, Gigi, Slank, Jamrud, Boomerang dan Dewa juga menjadi favorit saya.
Masakan Padang adalah favorit saya, daging rendangnya yang sangat gurih, ditambah lagi minuman es-cendolnya..wah..bersahabat banget.
Setiap hari minggu, rumah makan Padang selalu menjadi tempat tujuan saya di Dili, Timor Leste tersebut.
Jujur saja, masyarakat WN Indonesia yang bermukim di Timor Leste khusunya di Dili (sekitar 5000an), sangatlah bersahabat. Dibanding masyarakat dari negara lain, masyarakat Timor Leste sangat dekat dengan orang – orang Indonesia yang
bermukim di Timor Leste. Mereka terlihat seperti tidak asing bagi satu sama lain. Anda dapat menemukanya bila anda berkunjung ke Timor Leste. Karena rakyat Indonesia dan rakyat Timor Leste pernah hidup dibawah satu atap
yaitu Indonesia.
Untuk kedepanya, semoga rakyat Timor Leste dan rakyat Indonesia dapat hidup berdampingan sebagai negara tetangga
yang paling dekat secara damai, saling menghormati dan saling MEMAAFKAN.
Deus Abencoei Timor Leste
Comments : 1 Comment »
Tags: MARI MELIHAT SISI POSITIFNYA
Categories : MARI MELIHAT SISI POSITIFNYA
Timor Leste (DILI) Pada Tahun 1972 – 1975
9 03 2010Comments : Leave a Comment »
Tags: Timor Leste (DILI) Pada Tahun 1972 - 1975
Categories : Timor Leste (DILI) Pada Tahun 1972 - 1975
UUD TIMOR LESTE
8 03 2010
Dalam terjemahan tidak resmi yang didapat adalah sebagai
berikut:
Setelah pembebasan Rakyat Timor Leste dari penjajahan dan pendudukan yang tidak
sah atas Tanah Air Maubere oleh kekuatan asing, kemerdekaan Timor Leste, yang
diproklamirkan oleh Front Revolusioner Timor Leste Merdeka (FRETILIN) pada
tanggal 28 November 1975, diakui secara internasional pada tanggal 20 Mei 2002.
Perancangan dan pengesahan Undang-undang Dasar Republik Demokratis
Timor Leste merupakan puncak dari perlawanan rakyat Timor Leste yang berlangsung
berabad-abad, yang ditingkatkan setelah penyerbuan pada tanggal 7 Desember 1975.
Perjuangan melawan musuh, yang pada awalnya di bawah kepemimpinan
FRETILIN, diperluas menjadi bentuk-bentuk keikutsertaan politik yang menyeluruh,
hususnya setelah pembentukan Dewan Nasional Perlawanan Maubere (CNRM) pada
tahun 1987 dan Dewan Nasional Perlawanan Rakyat Timor (CNRT) pada tahun 1998.
Perlawanan tersebut terbagi dalam tiga front.
Front BERSENJATA diperjuangkan oleh Angkatan Bersenjata Pembebasan Nasional
Timor Leste (FALINTIL) yang jaya yang mana upaya-upayanya yang bersejarah patut
dipuji.
Aksi-aksi front CLANDESTINE yang secara jitu dilaksanakan di wilayah pendudukan
musuh, melibatkan pengorbanan beribu-ribu nyawa baik perempuan maupun lelaki,
khususnya pemuda-pemudi, yang berjuang tanpa pamrih, demi kebebasan dan
kemerdekaan.
Front DIPLOMATIK yang dilaksanakan sekaligus di seluruh penjuru dunia,
memungkinkan terbukanya jalan untuk pembebasan yang nyata.
Dari sisi BUDAYA dan kemanusiaan, Gereja Katolik di Timor Leste selalu mampu
menanggung, secara bermartabat, penderitaan seluruh Rakyat, membela mereka dalam
rangka mempertahankan hak-hak asasi mereka.
Akhirnya, UUD ini merupakan suatu penghargaan ikhlas bagi semua martir
Tanah Air. Dengan demikian, para Anggota Majelis Konstituante, sebagai wakil-wakil
rakyat yang sah, yang dipilih pada tanggal 30 Agustus 2001.
Berdasarkan lebih lanjut pada hasil jajak pendapat pada tanggal 30 Agustus
1999 yang dilaksanakan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
menegaskan tekad SELURUH RAKYAT untuk meraih kemerdekaan.
Sadar sepenuhnya bahwa perlu membangun suatu budaya demokratis dan
kelembagaan yang sesuai untuk suatu Negara Hukum, di mana penghormatan bagi UUD
dan bagi lembaga-lembaga yang terpilih secara demokratis, merupakan landasan yang
tidak dapat dipertanyakan. Dengan menafsirkan perasaan mendalam, cita-cita dan kepercayaan pada Tuhan dari rakyat Timor Leste;
Dengan sungguh-sungguh menegaskan kembali tekadnya untuk melawan segala
bentuk tirani, penindasan, penguasaan dan pemisahan sosial, budaya dan keagamaan,
untuk mempertahankan kemerdekaan nasional, menghormati dan menjamin hak-hak
asasi manusia dan hak-hak asasi warga negara, untuk menjamin asas pemisahan
kekuasaan dalam penataan Negara, dan untuk menetapkan aturan-aturan inti yang
mendasar dari demokrasi multi-partai, dengan tujuan untuk membangun suatu negara
yang adil dan makmur dan mengembangkan masyarakat yang bersatu dan bersahabat.
Majelis Konstituante, dalam sidang paripurna pada tanggal 22 Maret 2002,
mengesahkan dan menetapkan Undang-undang Dasar Republik Demokratis Timor
Leste sebagai berikut:
<bersambung>…
Secara garis besar, UUD Republica Democratica de Timor Leste (RDTL) terdiri dari 7 bagian dan 170 pasal.
Setelah pembebasan Rakyat Timor Leste dari penjajahan dan pendudukan yang tidak
sah atas Tanah Air Maubere oleh kekuatan asing, kemerdekaan Timor Leste, yang
diproklamirkan oleh Front Revolusioner Timor Leste Merdeka (FRETILIN) pada
tanggal 28 November 1975, diakui secara internasional pada tanggal 20 Mei 2002.
Perancangan dan pengesahan Undang-undang Dasar Republik Demokratis
Timor Leste merupakan puncak dari perlawanan rakyat Timor Leste yang berlangsung
berabad-abad, yang ditingkatkan setelah penyerbuan pada tanggal 7 Desember 1975.
Perjuangan melawan musuh, yang pada awalnya di bawah kepemimpinan
FRETILIN, diperluas menjadi bentuk-bentuk keikutsertaan politik yang menyeluruh,
hususnya setelah pembentukan Dewan Nasional Perlawanan Maubere (CNRM) pada
tahun 1987 dan Dewan Nasional Perlawanan Rakyat Timor (CNRT) pada tahun 1998.
Perlawanan tersebut terbagi dalam tiga front.
Front BERSENJATA diperjuangkan oleh Angkatan Bersenjata Pembebasan Nasional
Timor Leste (FALINTIL) yang jaya yang mana upaya-upayanya yang bersejarah patut
dipuji.
Aksi-aksi front CLANDESTINE yang secara jitu dilaksanakan di wilayah pendudukan
musuh, melibatkan pengorbanan beribu-ribu nyawa baik perempuan maupun lelaki,
khususnya pemuda-pemudi, yang berjuang tanpa pamrih, demi kebebasan dan
kemerdekaan.
Front DIPLOMATIK yang dilaksanakan sekaligus di seluruh penjuru dunia,
memungkinkan terbukanya jalan untuk pembebasan yang nyata.
Dari sisi BUDAYA dan kemanusiaan, Gereja Katolik di Timor Leste selalu mampu
menanggung, secara bermartabat, penderitaan seluruh Rakyat, membela mereka dalam
rangka mempertahankan hak-hak asasi mereka.
Akhirnya, UUD ini merupakan suatu penghargaan ikhlas bagi semua martir
Tanah Air. Dengan demikian, para Anggota Majelis Konstituante, sebagai wakil-wakil
rakyat yang sah, yang dipilih pada tanggal 30 Agustus 2001.
Berdasarkan lebih lanjut pada hasil jajak pendapat pada tanggal 30 Agustus
1999 yang dilaksanakan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
menegaskan tekad SELURUH RAKYAT untuk meraih kemerdekaan.
Sadar sepenuhnya bahwa perlu membangun suatu budaya demokratis dan
kelembagaan yang sesuai untuk suatu Negara Hukum, di mana penghormatan bagi UUD
dan bagi lembaga-lembaga yang terpilih secara demokratis, merupakan landasan yang
tidak dapat dipertanyakan. Dengan menafsirkan perasaan mendalam, cita-cita dan kepercayaan pada Tuhan dari rakyat Timor Leste;
Dengan sungguh-sungguh menegaskan kembali tekadnya untuk melawan segala
bentuk tirani, penindasan, penguasaan dan pemisahan sosial, budaya dan keagamaan,
untuk mempertahankan kemerdekaan nasional, menghormati dan menjamin hak-hak
asasi manusia dan hak-hak asasi warga negara, untuk menjamin asas pemisahan
kekuasaan dalam penataan Negara, dan untuk menetapkan aturan-aturan inti yang
mendasar dari demokrasi multi-partai, dengan tujuan untuk membangun suatu negara
yang adil dan makmur dan mengembangkan masyarakat yang bersatu dan bersahabat.
Majelis Konstituante, dalam sidang paripurna pada tanggal 22 Maret 2002,
mengesahkan dan menetapkan Undang-undang Dasar Republik Demokratis Timor
Leste sebagai berikut:
<bersambung>…
Secara garis besar, UUD Republica Democratica de Timor Leste (RDTL) terdiri dari 7 bagian dan 170 pasal.
Comments : 1 Comment »
Tags: UUD TIMOR LESTE
Categories : UUD TIMOR LESTE
Mengapa Angkatan Bersenjata Timor Leste di Bentuk????
22 02 2010Krisis 2006 Timor Leste, Ada Campur Tangan Australia.
Pemerintah Terpilih Timor Leste yaitu melalui pemilihan langsung oleh rakyat Timor Leste pertama kali setelah merdeka dilakukan pada tahun 2002. Pada tahun 2002, rakyat Timor Leste secara langsung memilih seorang presiden.Pada pemilihan berikutnya rakyat Timor Leste memilih partai FRETILIN dan hingga partai tersebut hampir memenangkan 100% pemilihan umum Timor Leste tahun 2002 tersebut.
Partai FRETILIN kemudian memilih MARI BIN AMUDE ALKATIRI (seorang MUSLIM) yang pada tahun 1975 sudah menjabat sebagai sekretaris jenderal FRETILIN menjadi PERDANA MENTERI pertama Timor Leste yang dalam sejarah dunia merupakan satu – satunya seorang MUSLIM yang memimpin negara dengan mayoritas penduduk yang beragama KATOLIK. Negara – negara di PBB pun hampir tak percaya dengan keadaan tersebut, akan tetapi itulah realitas di Timor Leste. Agama tidak mengurus pemerintahan, dan TOLERANSI antar umat beragama di Timor Leste merupakan sebuah contoh yang SANGAT BAGUS dan PATUT untuk diteladani. Pada tahun 2005 mendekati periode akhir pemerintahan FRETILIN,terjadi aksi mengulingkan PEMERINTAHAN SAH FRETILIN. Belakangan baru diketahui bahwa Para demonstran ternyata di bantu oleh KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT dan Australia di DILI. Pada tahun 2005 tersebut, hampir saja pemerintahan FRETILIN digulingkan.
Seminggu setelah demonstrasi tersebut terkuak bahwa, dua orang INTELIJEN AUSTRALIA menemui Uskup DIOSES DIli dan BAUCAU uskup Rikardo dan Uskup Basilio untuk membicarakn KUDETA MILITER (skenarionya akan disamakan dengan G30-SPKI Indonesia) dimana para veteran dan jenderal justru akan dibantai. Kedua Uskup tersebut ternyata membawa Intelijen AUSTRALIA menuju ke markas MILITER TIMOR LESTE untuk menemui JENDERAL TAUR MATAN RUAK. Pada saat pertemuan, Intelijen atau AGEN ASUTRALIA tersebut mendorong Jenderal TAur Matan RUAK untuk melakukan kudeta MILITER guna menjatuhkan MARI BIN AMUDI ALKATIRI (seorang muslim) dan perdana menteri pertama Timor Leste tersebut. FRETILIn dan Mari Bin AMUDI ALKATIRI yang sangat disegani oleh ASUTRALIA untuk tetap berkuasa. AMERIKA tidak menyukai MARI ALKATIRI karena disamping sebagai seorang muslim juga MENOLAK permintaan AMERIKA untuk membeli sebuah pulau di TIMOR LESTE untuk dijadikan sebagai pangkalan MILITER AMERIKA di kawasan Asia Tenggara untuk memonitor INDONESIA, CHINA, VIETNAM dan KAMBOJA.
Belakangan diketahui bahwa Dasar Pulau tersebut ternyata sangat bagus untuk pelabuhan KAPAL SELAM AMERIKA BERUKURUAN RAKSASA dan juga Pulau tersebut memiliki URANIUM. Jenderal Taur Matan RUAK menolak dengan alasan Tidak Ingin Membuat Rakyat Timor Leste menderita lagi karena perang. Ketika hal ini terkuak, banyak rakyat Timor Leste mersaa prihatin dengan sikap uskup dan gereja katolik yang mendukung Intelijen AUSTRALIA tersebut. Mengapa ASU-TRALIA sangat membenci MARI ALKATIRI???? Jawabanya adalah Mari Bin AMUDI ALKATIRI adalah seorang MUSLIM, dan juga sebagai pembuat kebijakan – kebijakan yang justru membatasi gerak para investor Australia dan Barat untuk tidak memiliki atau membeli tanah di Timor Leste. Mari ALkatiri menetapkan Undang – Undang dimana mengatakan bahwa ORANg ASING dilarang memiliki TANAH di Timor Leste kecuali hanya MENGONTRAK hal ini memang sangat relevan dengan Timor Leste dimana negara Timor Leste adalah negara yang kecil, bila para investor barat dan Australia memiliki hak atas tanah di Timor Leste maka kemanakah rakyat Timor Leste akan pergi???? ASUTRALIA JUGA Sangat MENGINCAR KEUNTUNGAN Di TIMOR GAP dan ingin secara TAMAK menguasai LADANg MINYAK tersebut. Rakyat Timor Leste sangat menghormati MARI ALKATIRI dan memandang MARI ALKATIRI sebagai seorang sosok sejati yang mewakili orang Timor Leste dan bukan PENJILAT dan bukan budak atas KEINGINAN negara – negara barat, dan merupakan seorang negosiator yang ulung. Xanana Gusmao dan Ramos Horta masih mendengarkan dan menuruti Semua manusia adalah sama dan memiliki keinginan yang sama yaitu HIDUP BERKECUKUPAN dan TENANG dan bukan PERANG. Tapi ternyata KRISIS di Timor Leste pada tahun 2006 dibawa oleh AUSTRALIA.
Terima Kasih.
God Bless Timor Leste dan God Bless Orang – Orang Timor Leste Yang Memilih Menjadi Warga Negara indonesia, jika kalian tidak kembali ke Timor Leste biarkanlah Anak- Anak kalian mengunjungi Timor Leste. Kalian masih memiliki saudara – saudara di Timor Leste dan rumah di Timor Leste. AKAR dan ASAL kalian adalah Timor Leste negara yang memiliki ADAT ISTIADAT yang kuat. Bila saat kalian meninggalkan Timor Leste pada tahun 1999 kalian tidak mengucapkan kata – kata kotor kepada TANAH LELUHUR TIMOR LESTE, maka kalian tidak akan kenapa – kenapa saat menginjak TANAH LELUHUR TIMOR LESTE, akan tetapi bila kalian berbuat sebaliknya maka biarkanlah anak – anak kalian saja yang mengunjungi Timor Leste.
Galleries: Polisi dan Tentara Timor Leste (Peace Movement):
Comments : 3 Comments »
Tags: Angkatan Bersenjata Timor Leste
Categories : Angkatan Bersenjata Timor Leste
Perjuangan Timor Leste dan Status Timor Leste Pada Tahun 1975
21 01 2010
Perjuangan Timor Leste dan Status Timor Leste Pada Tahun
1975
Pengusiran Indonesia dari tanah Timor Leste meminta banyak korban nyawa dari pemuda – pemudi Timor Leste dari saat Indonesia menjajah Timor Leste
pada tahun 1975. Mulai dari tahun itu Indonesia berusaha menundukan para pejuang Timor Leste yang sering dicap oleh tentara Indonesia sebagai Gerakan Pengacau Keamanan (GPK). Militer Indonesia menduga bahwa mereka bisa mematahkan perlawanan pejuang – pejuang TL tapi mereka salah total. Militer Indonesia mengira mereka bisa menundukan tentara – tentara FRETILIN dan milisi FRETILIN dengan mudah seperti yang mereka lakukan pada saat menumbangkan PERMESTA dan PRRI tapi mereka salah lagi karena tentara FRETILIN adalah para pejuang gigih dengan taktik perang yang ampuh juga meski tidak memiliki peralatan yang canggih seperti Indonesia pada saat menyerang dan menduduki negara kecil Timor Leste pada tahun 1975. Sekalipun Prabowo dengan pasukan khsusunya (KOPASUS) ingin menjajal kemampuan perang para tentara FRETILIN yang mengakibatkan kedua belah pihak berperang selama 12 jam dan jatuh banyak korban di kedua belah pihak. Tentara FRETILIN menggunakan senjata – senjata kuno peninggalan PORTUGIS, parang serta senjata – senjata modern rebutan dari tentara – tentara Indoensia yang ditembak mati. Perang tersebut berlangsung di daerah LOSPALOS bagian paling timur pulau Timor. Setelah berperang selama 12 jam, pasukan PRABOWO pun mundur dan meninggalkan banyak prajuritnya yang tewas tergeletak tak bernyawa. Dari pihak tentara FRETILIN yang dikomandoi oleh KORONEL LERE ANANG TIMOR juga jatuh korban. Perang yang sangat lama dan bersejarah bagi militer Indonesia untuk menumpas sebuah perlawanan. Korban di kedua belah pihak telah meninggalkan banyak janda dan anak – anak yatim. Mungkin kata cukup sudah adalah pilihan kata yang terbaik bagi kedua negara.
Timor Leste dan Indoensia bagaimana pun juga pernah mengalami penjajahan, Indonesi dijajah oleh dua negara Belanda dan Jepang, dan Timor Leste djajah oleh 3 negara (Portugal, Jepan dan Indoensia) dan mungkin rakyat Indonesia telah mengalami betapa kejamnya saat – saat penjajahan begitupun dengan rakyat Timor Leste.
Kesepakatan kedua negara Timor Leste dan Indonesia untuk melupakan masa lalu dan lebih melihat ke depan memang mengundang banyak pro kontra. Dipihak Indonesia para korban operasi seroja dan lain sebagainya sakit hati menerima kata “Melupakan Masa Lalu” dan begitu juga di Timor Leste, para korban perang pada saat diduduki oleh Indoensia juga mendesak keadilan, pertanyaanya bagaimana semuanya ini akan berakhir??? Disaat negara – negara lain berupaya untuk memejukan bangsanya justru para korban meminta keadilan??? Sedangkan negara – negara maju sahabat seperti Australia dan Malaysia terus berupaya membuat REKONSILIASI kedua negera Indonesai dan Timor Leste menjadi terhambat. Apa maksud mereka menghambat REKONSILIASI kedua negara yang pernah hidup dalam satu atap???
Semua orang memang tidak pernah suka ditekan, jadi seperti layaknya sebuah negara tidak ingin ditekan dan tidak ingin dihina oleh bangsa lain manapun di dunia karena manusia pada hakekatnya adalah sama yaitu sejak lahir telanjang dan tidak mengenakan atribut apapun seprti sekarang (atribut agama dan negara) semua makluk
diciptakan oleh Tuhan dan manusia yang menciptakan agama dan negara.
Yang penting saat ini adalah kedua negara saling mengampuni dan bekerja sama dalam mensejahterakan masing – masing rakyatnya. Bagaimana pun juga orang – orang Timor Leste (penduduk asli yang memilih untuk tetap bergabung dengan negara kesatuan republik Indonesia) pun banyak menetap di Indonesia begitupulah dengan banyak orang – orang Indonesia yang memilih untuk tetap tinggal dan menjadi warga negara Timor Leste pun banyak. Jadi dengan adanya faktor ini dan faktor lainya kedua negara pada dasarnya sudah bisa saling memaafkan dan melupakan masa lalu, berusahalah untuk melihat ke masa depan dan lebih fokus pada mereka yang masih hidup, karena mereka yang masih hiduplah yang semestinya menjadi sesuatu yang perlu dipusingkan dan bukan masa lalu yang dipusingkan.
Banyak orang – orang Indonesia yang merasa sangat bangga dengan negaranya, begitu juga dengan orang – orang Timor Leste yang sangat bangga dengan negaranya. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak merelakan lepasnya Timor – Timur mungkin karena mereka tidak mengetahui sejarah yang original ketika Timor – Timur diintegrasikan ke dalam NKRI, mungkin dengan film dokumenter BALIBO mereka sudah bisa paham dan menerima maksud dari orang Timor Leste untuk berpisah dan melepaskan diri dari NKRI, mereka sudah bisa melupakan sejarah yang dibuat – buat oleh orde baru layaknya film – film G30S-PKI yang membohongi rakyat, begitupun juga dengan status Timor – Timur yang ditutupi oleh rezim orde baru yang mengklaim bahwa Timor – Timur adalah bagian dari wilayahnya dan telah membohongi lebih dari 200 juta rakyat Indonesia dari Aceh hingga Papua soal masalah Timor – Timur, kebanaykan dari mereka menceritakan sesuatu yang serba salah tentang Timor – Timur setelah mereka bertugas kesana, sungguh sesuatu yang sangat ironis, bagaimana bila hal demikian dibuat kepada anda????? Tentu anda akan merasa terhina di depan orang lain??? Padahal orang lain tersebut tidak tahu sebenarnya tentang akar persoalan tetapi dengan kebohongan tersebuit orang lain telah menggambarkan anda sebagai seseorang yang jelas – jelas menurut imajinasi sang pencerita tersebut, dan akhirnya imajinasi dan sosok anda tersebut menjadi kebenaran umum dan anda pun hidup dengan perasaan hina. Tetapi apa yang terjadi bila semua kebohongan tersebut terkuak??? dan kebenaran diangkat ke permukaan?? Apakah mereka yang telah membohongi anda adalah penyelamat dan pahlawan???? Ataukah anda ikut-ikutan menjadi korban dari kebohongan mereka akan sesuatu informasi rekayasa yang mereka buat – buat??? Dan bila kebenaran telah terkuak apakah sang pembohong bersedia mengatakan itulah versi benarnya?? ataukah tyerus – terus mencari alasan untuk membenarkan kebohonganya tersebut????
Film Balibo menceritakan kebenaran tentang rakyat Timor Leste dan status tanah Timor Leste, dimana Timor Leste telah menjadi sebuah negara pada tahun 1975 ketika Portugal memberikan kebebasan kepada negara – negara jajahanya untuk mendirikan negara sendiri dan dunia Internasional mengagumi Portugal, dan Indonesia dengan rezim orde barunya langsung mencaplok wilayah Timor Leste dan memasukanya dalam NKRI sungguh sesuatu yang SANGAT MEMALUKAN. Tetapi Indonesai tidak dengan tulus dan merelakan keinginan rakyat Timor Leste menjadi TRUE, itu karena kekuasaan sebuah rezim militer yaitu rezim Orde Baru pimpinan Soeharto yang ingin mencari pengalaman menjadi sebuah negara penjajah. Dan yang jelas rezim orde baru telah meninggalkan hutan negara yang sangat besar bagi generasi penerus bangsa Indonesia.
Ass,,wr,wb
Pengusiran Indonesia dari tanah Timor Leste meminta banyak korban nyawa dari pemuda – pemudi Timor Leste dari saat Indonesia menjajah Timor Leste
pada tahun 1975. Mulai dari tahun itu Indonesia berusaha menundukan para pejuang Timor Leste yang sering dicap oleh tentara Indonesia sebagai Gerakan Pengacau Keamanan (GPK). Militer Indonesia menduga bahwa mereka bisa mematahkan perlawanan pejuang – pejuang TL tapi mereka salah total. Militer Indonesia mengira mereka bisa menundukan tentara – tentara FRETILIN dan milisi FRETILIN dengan mudah seperti yang mereka lakukan pada saat menumbangkan PERMESTA dan PRRI tapi mereka salah lagi karena tentara FRETILIN adalah para pejuang gigih dengan taktik perang yang ampuh juga meski tidak memiliki peralatan yang canggih seperti Indonesia pada saat menyerang dan menduduki negara kecil Timor Leste pada tahun 1975. Sekalipun Prabowo dengan pasukan khsusunya (KOPASUS) ingin menjajal kemampuan perang para tentara FRETILIN yang mengakibatkan kedua belah pihak berperang selama 12 jam dan jatuh banyak korban di kedua belah pihak. Tentara FRETILIN menggunakan senjata – senjata kuno peninggalan PORTUGIS, parang serta senjata – senjata modern rebutan dari tentara – tentara Indoensia yang ditembak mati. Perang tersebut berlangsung di daerah LOSPALOS bagian paling timur pulau Timor. Setelah berperang selama 12 jam, pasukan PRABOWO pun mundur dan meninggalkan banyak prajuritnya yang tewas tergeletak tak bernyawa. Dari pihak tentara FRETILIN yang dikomandoi oleh KORONEL LERE ANANG TIMOR juga jatuh korban. Perang yang sangat lama dan bersejarah bagi militer Indonesia untuk menumpas sebuah perlawanan. Korban di kedua belah pihak telah meninggalkan banyak janda dan anak – anak yatim. Mungkin kata cukup sudah adalah pilihan kata yang terbaik bagi kedua negara.
Timor Leste dan Indoensia bagaimana pun juga pernah mengalami penjajahan, Indonesi dijajah oleh dua negara Belanda dan Jepang, dan Timor Leste djajah oleh 3 negara (Portugal, Jepan dan Indoensia) dan mungkin rakyat Indonesia telah mengalami betapa kejamnya saat – saat penjajahan begitupun dengan rakyat Timor Leste.
Kesepakatan kedua negara Timor Leste dan Indonesia untuk melupakan masa lalu dan lebih melihat ke depan memang mengundang banyak pro kontra. Dipihak Indonesia para korban operasi seroja dan lain sebagainya sakit hati menerima kata “Melupakan Masa Lalu” dan begitu juga di Timor Leste, para korban perang pada saat diduduki oleh Indoensia juga mendesak keadilan, pertanyaanya bagaimana semuanya ini akan berakhir??? Disaat negara – negara lain berupaya untuk memejukan bangsanya justru para korban meminta keadilan??? Sedangkan negara – negara maju sahabat seperti Australia dan Malaysia terus berupaya membuat REKONSILIASI kedua negera Indonesai dan Timor Leste menjadi terhambat. Apa maksud mereka menghambat REKONSILIASI kedua negara yang pernah hidup dalam satu atap???
Semua orang memang tidak pernah suka ditekan, jadi seperti layaknya sebuah negara tidak ingin ditekan dan tidak ingin dihina oleh bangsa lain manapun di dunia karena manusia pada hakekatnya adalah sama yaitu sejak lahir telanjang dan tidak mengenakan atribut apapun seprti sekarang (atribut agama dan negara) semua makluk
diciptakan oleh Tuhan dan manusia yang menciptakan agama dan negara.
Yang penting saat ini adalah kedua negara saling mengampuni dan bekerja sama dalam mensejahterakan masing – masing rakyatnya. Bagaimana pun juga orang – orang Timor Leste (penduduk asli yang memilih untuk tetap bergabung dengan negara kesatuan republik Indonesia) pun banyak menetap di Indonesia begitupulah dengan banyak orang – orang Indonesia yang memilih untuk tetap tinggal dan menjadi warga negara Timor Leste pun banyak. Jadi dengan adanya faktor ini dan faktor lainya kedua negara pada dasarnya sudah bisa saling memaafkan dan melupakan masa lalu, berusahalah untuk melihat ke masa depan dan lebih fokus pada mereka yang masih hidup, karena mereka yang masih hiduplah yang semestinya menjadi sesuatu yang perlu dipusingkan dan bukan masa lalu yang dipusingkan.
Banyak orang – orang Indonesia yang merasa sangat bangga dengan negaranya, begitu juga dengan orang – orang Timor Leste yang sangat bangga dengan negaranya. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak merelakan lepasnya Timor – Timur mungkin karena mereka tidak mengetahui sejarah yang original ketika Timor – Timur diintegrasikan ke dalam NKRI, mungkin dengan film dokumenter BALIBO mereka sudah bisa paham dan menerima maksud dari orang Timor Leste untuk berpisah dan melepaskan diri dari NKRI, mereka sudah bisa melupakan sejarah yang dibuat – buat oleh orde baru layaknya film – film G30S-PKI yang membohongi rakyat, begitupun juga dengan status Timor – Timur yang ditutupi oleh rezim orde baru yang mengklaim bahwa Timor – Timur adalah bagian dari wilayahnya dan telah membohongi lebih dari 200 juta rakyat Indonesia dari Aceh hingga Papua soal masalah Timor – Timur, kebanaykan dari mereka menceritakan sesuatu yang serba salah tentang Timor – Timur setelah mereka bertugas kesana, sungguh sesuatu yang sangat ironis, bagaimana bila hal demikian dibuat kepada anda????? Tentu anda akan merasa terhina di depan orang lain??? Padahal orang lain tersebut tidak tahu sebenarnya tentang akar persoalan tetapi dengan kebohongan tersebuit orang lain telah menggambarkan anda sebagai seseorang yang jelas – jelas menurut imajinasi sang pencerita tersebut, dan akhirnya imajinasi dan sosok anda tersebut menjadi kebenaran umum dan anda pun hidup dengan perasaan hina. Tetapi apa yang terjadi bila semua kebohongan tersebut terkuak??? dan kebenaran diangkat ke permukaan?? Apakah mereka yang telah membohongi anda adalah penyelamat dan pahlawan???? Ataukah anda ikut-ikutan menjadi korban dari kebohongan mereka akan sesuatu informasi rekayasa yang mereka buat – buat??? Dan bila kebenaran telah terkuak apakah sang pembohong bersedia mengatakan itulah versi benarnya?? ataukah tyerus – terus mencari alasan untuk membenarkan kebohonganya tersebut????
Film Balibo menceritakan kebenaran tentang rakyat Timor Leste dan status tanah Timor Leste, dimana Timor Leste telah menjadi sebuah negara pada tahun 1975 ketika Portugal memberikan kebebasan kepada negara – negara jajahanya untuk mendirikan negara sendiri dan dunia Internasional mengagumi Portugal, dan Indonesia dengan rezim orde barunya langsung mencaplok wilayah Timor Leste dan memasukanya dalam NKRI sungguh sesuatu yang SANGAT MEMALUKAN. Tetapi Indonesai tidak dengan tulus dan merelakan keinginan rakyat Timor Leste menjadi TRUE, itu karena kekuasaan sebuah rezim militer yaitu rezim Orde Baru pimpinan Soeharto yang ingin mencari pengalaman menjadi sebuah negara penjajah. Dan yang jelas rezim orde baru telah meninggalkan hutan negara yang sangat besar bagi generasi penerus bangsa Indonesia.
Ass,,wr,wb